Bahagia Itu "Sederhana" bagi Anak Kampung
Bahagia
itu hal sederhana bagi “anak kampung”, saya mendefinisikan anak kampung sebagai
anak-anak sederhana yang cerdas serta rendah hati. Yang masuk kategori ini bisa
saja anak yang memang dibesarkan di kampung atau anak kota dengan sikap di
atas. Ada juga sih, anak kampung yang sok kekotaan padahal kampungan.
Ada
orang yang mengatakan bahwa anak yang dibesarkan di kampung itu “beda”, mereka
berbeda dalam sikap, mereka lebih meghormati orang lain. Itu benar! (Tapi juga
bisa salah).
Saya
berhenti mendadak ketika melewati SD YPPK St. Thomas Aquino Kampung Urumb, saya
mengeluarkan handycam lalu merekam momen bahagia ini.
Video
yang satu ini dari Mas Okky WVI (Ijin share,
mas!)
Saya
mengenang masa kecil di kampung kecil, Kampung Alaku, Okaba. Masa kecil yang
bahagia tanpa teknologi yang tinggi. Permainan-permainan masa kecil yang
bahagia, jam istirahat sekolah itu saat-saat yang indah. Ada banyak permainan
anak kampung disana! Tali hura, bakar benteng, kucing tangkap tikus, .......
Kami bahagia kejar-kejaran saat bulan
terang, mandi hujan, dan hal-hal indah lainnya.
Dunia
anak itu dunia yang indah. Tolong!, biarkan mereka bahagia, jangan lukai masa
kecil mereka!
Lalu,
bagaimana dengan kebahagiaan anak kota. Ada anak kota yang “kebahagiaannya”
juga sederhana, tapi ada yang kebahagiaannya mahal. Harganya senilai dengan laptop, gadget, smartphone,
seperangkat alat komunikasi, seperangkat alat elektronik, seperangkat alat
elektronik. Mereka memainkan games berlari, menjelajah, bola,
padahal anak kampung sudah memainkan itu secara langsung. Kami sudah
menjelajahi hutan secara live, kami
main bola secara live juga (walaupun
bola kami nggak masuk standar sih).
Saya
menuliskan ini di teras rumah saat istirahat sebentar sambil tersenyum
menyaksikan kebahagiaan anak-anak kecil perempuan yang sedang bermain.
Ternyata, anak-anak kota juga kreatif, banyak permainan yang bisa mereka ciptakan..!
Modernisasi menuntut anak kampung untung tidak "kampungan" tetapi tetap tidak meninggalkan kesederhanaan kampung. Buat anak-anak kota, belajar dan kembangkan potensimu dengan berbagai fasilitas yang tersedia.
Modernisasi menuntut anak kampung untung tidak "kampungan" tetapi tetap tidak meninggalkan kesederhanaan kampung. Buat anak-anak kota, belajar dan kembangkan potensimu dengan berbagai fasilitas yang tersedia.
Jadi, tugas orang dewasa, berikan
mereka ruang untuk berkreativitas, biarkan mereka berkreasi, tapi tetap
diawasi! Anak kampung dan anak kota adalah juga sama, yang membentuk mereka
adalah lingkungan. Ciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Kalau kota harus layak anak, kampung juga harus layak anak!
Kalau sekolah harus ramah anak, rumahnya juga harus ramah anak!
Tidak ada komentar: