Sunday, June 15 2025

Header Ads

Bahagia Itu "Sederhana" bagi Anak Kampung



Bahagia itu hal sederhana bagi “anak kampung”, saya mendefinisikan anak kampung sebagai anak-anak sederhana yang cerdas serta rendah hati. Yang masuk kategori ini bisa saja anak yang memang dibesarkan di kampung atau anak kota dengan sikap di atas. Ada juga sih, anak kampung yang sok kekotaan padahal kampungan.
Ada orang yang mengatakan bahwa anak yang dibesarkan di kampung itu “beda”, mereka berbeda dalam sikap, mereka lebih meghormati orang lain. Itu benar! (Tapi juga bisa salah).
Saya berhenti mendadak ketika melewati SD YPPK St. Thomas Aquino Kampung Urumb, saya mengeluarkan handycam lalu merekam momen bahagia ini.






Video yang satu ini dari Mas Okky WVI (Ijin share, mas!)
 


 Saya mengenang masa kecil di kampung kecil, Kampung Alaku, Okaba. Masa kecil yang bahagia tanpa teknologi yang tinggi. Permainan-permainan masa kecil yang bahagia, jam istirahat sekolah itu saat-saat yang indah. Ada banyak permainan anak kampung disana! Tali hura, bakar benteng, kucing tangkap tikus, ....... Kami bahagia kejar-kejaran saat bulan terang, mandi hujan, dan hal-hal indah lainnya.
Dunia anak itu dunia yang indah. Tolong!, biarkan mereka bahagia, jangan lukai masa kecil mereka!
Lalu, bagaimana dengan kebahagiaan anak kota. Ada anak kota yang “kebahagiaannya” juga sederhana, tapi ada yang kebahagiaannya mahal.       Harganya senilai dengan laptop, gadget, smartphone, seperangkat alat komunikasi, seperangkat alat elektronik, seperangkat alat elektronik. Mereka  memainkan games berlari, menjelajah, bola, padahal anak kampung sudah memainkan itu secara langsung. Kami sudah menjelajahi hutan secara live, kami main bola secara live juga (walaupun bola kami nggak masuk standar sih).
Saya menuliskan ini di teras rumah saat istirahat sebentar sambil tersenyum menyaksikan kebahagiaan anak-anak kecil perempuan yang sedang bermain. Ternyata, anak-anak kota juga kreatif, banyak permainan yang bisa mereka ciptakan..!

Modernisasi menuntut anak kampung untung tidak "kampungan" tetapi tetap tidak meninggalkan kesederhanaan kampung. Buat anak-anak kota, belajar dan kembangkan potensimu dengan berbagai fasilitas yang tersedia. 
 
Jadi, tugas orang dewasa, berikan mereka ruang untuk berkreativitas, biarkan mereka berkreasi, tapi tetap diawasi! Anak kampung dan anak kota adalah juga sama, yang membentuk mereka adalah lingkungan. Ciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kalau kota harus layak anak, kampung juga harus layak anak! Kalau sekolah harus ramah anak, rumahnya juga harus ramah anak!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.